private equity
5 minutes read
Private Equity: Pengertian, Cara Kerja, & Bedanya dengan Venture Capital

Private equity, atau ekuitas swasta, adalah bentuk investasi yang semakin populer di pasar keuangan global.

Private equity, atau ekuitas swasta, adalah bentuk investasi yang semakin populer di pasar keuangan global. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan inovasi keuangan, perusahaan serta investor semakin tertarik untuk menjelajahi peluang yang ditawarkan oleh private equity

Apa itu Private Equity?

Private equity (PE) adalah bentuk investasi di mana suatu perusahaan atau investor yang dikenal sebagai “equity firm” atau “private equity firm” menginvestasikan modalnya langsung ke perusahaan lain atau mengakuisisi perusahaan swasta.

Dalam private equity, investor memperoleh kepemilikan saham pada perusahaan swasta atau perusahaan yang belum go public. Tujuan utama dari investasi ini adalah untuk meningkatkan target nilai perusahaan dan menghasilkan keuntungan, salah satunya melalui penjualan kembali saham atau initial public offering (IPO).

Baca Juga: Bisnis FnB: Pengertian, Peluang, dan Tantangannya di Tahun 2024

Cara Kerja Private Equity

Berikut adalah langkah-langkah umum yang dilakukan dalam private equity:

  1. Pengumpulan Dana

Perusahaan private equity mengumpulkan dana dari investor institusional, seperti dana pensiun, yayasan, dan investor individu yang kaya.

  1. Pemilihan Investasi

Setelah mengumpulkan dana, perusahaan private equity memilih perusahaan target yang dianggap memiliki potensi pertumbuhan dan keuntungan. Biasanya, perusahaan yang dipilih berada dalam kondisi keuangan yang kurang baik atau memerlukan restrukturisasi.

  1. Analisis dan Evaluasi

Tim analis private equity melakukan analisis mendalam terhadap perusahaan target. Mereka menilai kinerja keuangan, manajemen, peluang pertumbuhan, dan risiko yang terkait.

  1. Negosiasi dan Akuisisi 

Jika analisis menunjukkan potensi keuntungan yang tinggi, perusahaan private equity melakukan negosiasi dengan pemilik perusahaan target. Mereka dapat mengakuisisi mayoritas saham atau seluruh perusahaan.

  1. Manajemen Portofolio

Setelah akuisisi, perusahaan private equity bekerja sama dengan manajemen perusahaan target untuk meningkatkan kinerja operasional dan keuangan. Ini dapat mencakup restrukturisasi bisnis, efisiensi operasional, atau ekspansi pasar.

  1. Peningkatan Nilai

Melalui upaya manajemen portofolio, perusahaan private equity berusaha meningkatkan nilai perusahaan target selama jangka waktu investasi mereka.

  1. Monetisasi Investasi

Setelah mencapai peningkatan nilai yang diinginkan, perusahaan private equity mencari cara untuk monetisasi investasi mereka. Ini bisa melibatkan penjualan saham kepada investor lain, penawaran umum perdana (IPO), atau penjualan langsung kepada perusahaan lain.

  1. Pembagian Keuntungan

Keuntungan yang diperoleh dari investasi dibagi antara perusahaan private equity dan investor mereka sesuai dengan kesepakatan awal. Pembagian ini mencakup return modal awal dan bagian dari keuntungan bersih.

Baca Juga: Cara Kerja Private Equity yang Jadi Solusi Permodalan Bagi Perusahaan

Perbedaan Private Equity dan Venture Capital

Private equity dan venture capital adalah dua bentuk investasi yang memiliki perbedaan signifikan meskipun keduanya berada di dalam kategori ekuitas. Berikut adalah perbedaan antara private equity dan venture capital.

  1. Fokus Investasi

Private equity biasanya berfokus pada perusahaan yang lebih mapan dan memiliki tingkat pendapatan yang stabil. Private equity sering terlibat dalam transaksi merger, akuisisi, atau pembelian saham mayoritas di perusahaan yang sudah mapan.

Sementara itu, venture capital lebih cenderung menginvestasikan dana pada perusahaan yang masih dalam tahap awal atau startup. Mereka mendukung bisnis yang memiliki potensi pertumbuhan tinggi, terutama dalam industri teknologi dan inovasi.

  1. Risiko dan Return

Risiko investasi pada private equity biasanya cenderung lebih rendah karena perusahaan yang diinvestasikan sudah mapan dan memiliki sejarah keuangan yang dapat dianalisis. Pengembalian biasanya konsisten dan dapat diperkirakan.

Lain halnya dengan venture capital. Investasi lebih berisiko karena banyak perusahaan startup tidak berhasil. Namun, jika investasi berhasil, pengembalian bisa sangat tinggi.

  1. Kontrol dan Keterlibatan

Private equity seringkali mengambil kendali mayoritas, atau paling tidak memiliki pengaruh signifikan dalam pengambilan keputusan perusahaan.

Sementara itu, karena hanya memiliki saham minoritas, peran venture capital lebih bersifat mendukung secara minor sambil sesekali memberikan bimbingan dan saran, tetapi sangat jarang sampai mengambil alih kemudi secara total.

  1. Ukuran Investasi

Investasi private equity umumnya lebih besar, terkadang dalam miliaran dolar, karena perusahaan yang diincar lebih besar.

Sementara itu, investasi pada venture capital lebih kecil, seringkali dalam jutaan dolar, karena ditujukan untuk mendukung pertumbuhan awal perusahaan.

  1. Tujuan Investasi

Private equity melakukan investasi dengan tujuan mencari perusahaan yang dapat diubah atau ditingkatkan kinerjanya. Nantinya, perusahaan itu siap dijual kembali dengan harga yang lebih tinggi.

Semantara itu, venture capital memiliki tujuan untuk mencari pertumbuhan dan pengembangan perusahaan startup, seringkali dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan melalui initial public offering (IPO) atau akuisisi.

Baca Juga: 10 Cara Memulai Bisnis FnB Sendiri untuk Pemula

Synergize Capital, Digital Private Equity Nomor 1 bagi UMKM Indonesia

Salah satu contoh private equity terbaru Indonesia adalah Synergize Capital. Kerennya, Synergize Capital menjadi digital private equity pertama yang berkomitmen untuk membantu pendanaan berbagai UMKM di Indonesia. 

Alasannya, UMKM merupakan pilar utama perekonomian nasional, sehingga ini jadi peluang bagus bagi Synergize Capital siap membawa UMKM ke tingkat kesuksesan yang lebih tinggi. Outputnya, semakin banyak masyarakat Indonesia mampu berwiraswasta secara mandiri dan merdeka secara finansial. Pelajari lebih lanjut di sini.

Kehadiran private equity memberikan kesempatan unik bagi investor dan perusahaan yang mencari pertumbuhan jangka panjang. Dengan keberanian menghadapi risiko dan keterlibatan aktif, private equity dapat menjadi strategi investasi yang potensial. Namun, penting untuk memahami risiko yang terlibat dan melakukan penelitian menyeluruh sebelum terlibat dalam investasi ini.

Share: